Minimnya Lapangan Kerja, Bahlil : Jangan Kufur Nikmat

Nasional Pendidikan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyindir orang-orang yang mengeluhkan lapangan kerja tidak ada di Indonesia.
Bahlil mengatakan pemerintah sedang berupaya meningkatkan lifting minyak dan hilirisasi industri. Menurutnya, dua pekerjaan itu akan menyerap 6,2 juta orang tenaga kerja hingga 2030.

“Kalau masih ada yang bilang lapangan kerja tidak tersedia, saya rasa kita perlu introspeksi bersama. Jangan sampai kita jadi orang-orang yang kufur nikmat,” ujar Bahlil dalam acara Human Capital Summit 2025 di JCC Senayan, Jakarta Pusat.

Bahlil juga mendorong masyarakat untuk aktif meningkatkan kualitas diri agar bisa bersaing di pasar kerja yang terus berkembang. Ia menyarankan agar pencari kerja mulai membekali diri dengan keahlian yang sesuai kebutuhan industri saat ini.

Tak hanya menyoroti masyarakat yang mengeluh, Bahlil juga menyinggung peran pendidikan tinggi. Menurut dia, banyak kampus belum mampu menyesuaikan diri dengan dinamika kebutuhan dunia kerja.

“Kampus segera menyesuaikan. Jangan kampus melahirkan output lulusan kampus yang tidak adaptif dengan tuntutan lapangan pekerjaan. Nanti orang Papua bilang tulis lain, baca lain, bikin lain,” ungkap Bahlil.

Bahlil menyampaikan 6,2 juta lapangan kerja itu baru hitung-hitungan tenaga kerja langsung. Dia yakin proyek-proyek besar itu akan juga berdampak pada sektor-sektor pendukung. Kalau di situ secara teori ekonomi digabungkan dengan tenaga kerja tidak langsung, pasti lebih dari itu,” ucapnya.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan pengangguran terbanyak di Asia setelah Pakistan dan Cina. IMF memproyeksikan tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5 persen tahun ini. Selama tiga tahun setelahnya, jumlah pengangguran diprediksi naik 0,1 persen.

Berdasarkan data BPS, total angkatan kerja Indonesia pada tahun ini bertambah 3,67 juta menjadi 153,05 juta. Namun, tidak semua angkatan kerja tersebut terserap pasar kerja. Saat ini jumlah pengangguran naik 0,08 persen atau 83 ribu secara tahunan menjadi 7,28 juta orang.

Ekonom senior Bright Institute Awalil Rizky sebelumnya menyoroti angka Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang naik tipis menjadi 101,6 pada April 2025 dari 100,3 pada Maret 2025. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja merupakan salah satu komponen dalam Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang mencerminkan penilaian konsumen atas kondisi saat ini dibanding enam bulan lalu.

Kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang juga tercermin melalui Indeks Ekpektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang menurun dari 125,9 pada Maret 2025 menjadi 123,5 pada April 2025. “Indeksnya memang masih tampak sangat optimistis, tapi nilai itu yang terendah sejak Oktober 2021”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *