Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu udara tertinggi di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) mencapai 37 derajat Celcius pada Senin (2/6) sekitar pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan data diperoleh diperoleh Balai Besar Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Kota Medan, meperkirakan kondisi cuaca terik ini, diperkirakan akan berlangsung seminngu kedepan.
BMKG mengidentifikasi penyebab utama cuaca panas ekstrem ini disebabkan oleh minimnya aktivitas atmosfer pada skala lokal, regional, hingga global. Langit yang cerah nyaris tanpa awan membuat radiasi sinar matahari langsung menghantam permukaan bumi, meningkatkan suhu secara drastis sehingga udara terasa lebih panas dari biasanya.

Tak hanya itu, terlihat adanya sistem antisiklonik yang berada di Sumatera bagian tengah hingga Sumatera bagian utara sehingga sistem pola antisiklonik ini menghasilkan pola angin divergen atau menyebar keluar dari pusat tekanan tinggi yang menyebabkan terbentuknya pola netral di sebagian wilayah Sumut, khususnya di sekitar dataran tinggi Karo hingga ke Medan.
Kondisi netral ini menghambat pertumbuhan awan konvektif yang biasanya berperan dalam menurunkan suhu melalui hujan. Akibatnya, wilayah seperti Medan dan Deli Serdang mengalami cuaca cerah hingga cerah berawan dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan analisis pola streamline di level 925 hPa, terlihat adanya sistem antisiklonik di wilayah Sumatera bagian tengah hingga utara, yang kemungkinan besar berada disekitar Sumatera Barat hingga Riau bagian utara.
Kendati cuaca panas dominan, BMKG menilai sebagian wilayah Sumatra Utara seperti Langkat, Pantai Timur, dan Pantai Barat masih berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang dalam beberapa hari ke depan. Hujan dipicu oleh faktor lokal seperti pemanasan permukaan tanah dan pertemuan angin (konvergensi).
Beberapa hari ke depan potensi hujan masih ada mulai ringan hingga sedang. Terutama sore malam hingga dini hari. Jadi, meskipun siang sangat panas, masyarakat tetap perlu waspada terhadap perubahan cuaca.
Dalam menghadapi suhu ekstrem, BMKG memberikan beberapa imbauan penting untuk masyarakat, di antaranya kurangi aktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hari, perbanyak konsumsi air putih untuk menghindari dehidrasi, gunakan pelindung kulit seperti topi, kacamata hitam, dan tabir surya (sunscreen) dan waspada terhadap potensi kebakaran lahan atau hutan, terutama di daerah yang kering.
Suhu tinggi ini diperkirakan masih akan berlangsung selama dua hingga tiga hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti pembaruan cuaca melalui kanal resmi BMKG.